Rokok yang sedang terbakar menghasilkan lebih dari 4000 zat kimia; banyak diantaranya yang bersifat toksik dan sekitar 40 menyebabkan kanker. Senyawa-senyawa ini tetap berada di udara sebagai asap tembakau yang dihirup oleh orang lain di kawasan tersebut.
Dari sekian banyak bahan kimia tersebut ada 3 jenis bahan kimia beracun yang paling mematikan di dalam asap rokok. Bahan tersebut adalah tar, nikotin dan karbon monoksida. Tar dapat mengiritasi paru-paru dan menyebabkan kanker. Nikotin adalah racun yang menyebabkan kecanduan. Zat yang dapat bergabung dengan zat beracun lain ini dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah. Sedangkan karbon monoksida adalah gas beracun yang menghalangi masuknya oksigen ke dalam tubuh.
Selain itu, zat kimia lain yang sangat berbahaya di dalam rokok antara lain:
1. Ammonia : Digunakan untuk meningkatkan tingkat absorpsi nikotin. Zat kimia ini adalah zat yang digunakan untuk membersihkan toilet
2. Arsenik : Digunakan sebagai pestisida tanaman tembakau. Zat kimia ini terus menempel pada tembakau yang sudah menjadi rokok. Arsenik juga digunakan untuk membunuh tikus.
3. Cadmium : Campuran logam yang terdapat pada tembakau. Jika batereimu lemah, gunakan Cadmium untuk me-recharge-nya.
4. Formaldehyde : Terdapat pada asap rokok. Gas tak berwarna ini biasanya digunakan untuk mengawetkan mayat.
5. Aseton : Diproduksi dari hasil pembakaran rokok. Digunakan untuk membersihkan toilet juga.
6. Butane : Diproduksi dari korek api.
7. Propylene Glycol : Digunakan pada rokok agar tetap kering. Dapat menambah kecepatan pengiriman nikotin untuk menghancurkan otak.
8. Turpentine : Digunakan pada rokok menthol. Digunakan juga untuk melukis dan mempernis kayu.
9. Benzene : Dihasilkan dari pembakaran rokok. Bisa ditemukan juga pada pestisida dan gasoline
10. Timah dan Nikel : Benar, ini adalah logam. Perlu penjelasan lebih lanjut?
11. > 3.987 zat kimia lainnya. . .
Di satu sisi zat kimia membuat kehidupan anda menjadi lebih baik, tetapi di sisi lain bisa mengerogoti kesehatan anda. Mulai dari menghilangkan jamur di karpet dan terhindar dari gigitan serangga atau lainnya zat ini punya kelemahan sehingga merusak jaringan dalam tubuh anda. Zat kimia buatan manusia berupa barang-barang yang kontak dengan anda pada kehidupan sehari-hari bisa membahayakan kesehatan.
Jika anda menyimpan makanan dalam wadah plastik yang bukan terbuat dari plastik dan bukan food grade bisa dikatakan tidak aman. Sejauh anda menyimpan makanan dalam wadah plastik aman yang kondisinya masih baik, maka bisa terhindar dari zat kimia yang beracun dan dapat membocorkan zat kimia toksik ke dalam makanan. Jika wadah plastik cukup porous dalam menyerap saus tomat, mudah baret, mengelupas atau melepuh, berarti saatnya untuk dibuang. Pilihlah wadah plastik dengan label yang mengatakan aman untuk microwave serta menyimpan makanan yang akan dipanaskan lagi.
Alat masak dengan lapisan anti lengket juga dapat membahayakan kesehatan, sebaiknya tangani alat masak tersebut secara tepat. Karena uap yang keluar dari lapisan yang rusak bisa berbahaya, dan hanya terjadi bila lapisan anti lengket itu tergores atau dipanaskan dengan suhu yang terlalu tinggi. Gunakan panas sedang pada kompor, maksimum 450 derajat fahrenheit (232 derajat celcius) pada oven. Bila anda hanya menggunakan alat masak plastik atau kayu untuk memasak atau dengan alat masak anti lengket, sebaiknya bersihkan dengan sponge khusus yang dirancang untuk lapisan anti lengket.
Bila anda menggunakan busa bantal perabot, sebaiknya berhati-hatilah karena kandungan zat kimia ‘polybrominated diphenyl ethers (PBDEs) ternyata lambat dalam pembakarannya pada alat tersebut, sehingga pada jangka panjang dapat mengganggu fungsi thyroid serta liver jika terhirup dalam jumlah besar. Sebaiknya ganti busa bantal yang sudah tua dan jika perabot anda mempunyai bantal busa yang menempel di dalam, siasatilah agar debu tidak terbang keluar dengan sarung penutup baru.
Mulailah mengkonsumsi buah dan sayuran yang ditanam secara organik karena kandungan pestisidanya dibanding produk yang ditanam secara konevensional. Memang harganya jauh lebih mahal, tetapi bukan berarti anda tidak harus makan semua yang serba organik untuk menurunkan pajanan pestisida. Dengan mengkonsumsi buah dan sayuran yang organik, maka anda akan terhindar terpajan zat kimia beracun penyebab kanker. p2t
BAHAYA ZAT KIMIA
Ada beberapa zat pewarna dan pengawet yang
seharusnya diketahui masyarakat karena bisa berbahaya bahkan menyebabkan
kematian.
Rhodamin B
Rhodamin B adalah pewarna sintetis yang digunakan pada industri tekstil dan kertas. Rhodamin B berbentuk serbuk kristal merah keunguan dan dalam larutan akan berwarna merah terang berpendar. Zat itu sangat berbahaya jika terhirup, mengenai kulit, mengenai mata dan tertelan. Dampak yang terjadi dapat berupa iritasi pada saluran pernafasan, iritasi pada kulit, iritasi pada mata, iritasi saluran pencernaan dan bahaya kanker hati.
Apabila tertelan dapat menimbulkan iritasi pada saluran pencernaan dan air seni akan berwarna merah atau merah muda. Penyebarannya dapat menyebabkan gangguan fungsi hati dan kanker hati. Penyalahgunaan rhodamin B untuk pewarna makanan telah ditemukan untuk beberapa jenis pangan, seperti kerupuk, terasi, dan jajanan yang berwarna merah terang. Ciri-ciri makanan yang mengandung pewarna rhodamin B antara lain makanan berwarna merah mencolok dan cenderung berpendar serta banyak memberikan titik-titik warna karena tidak homogen. Segera hindari makanan dengan ciri tersebut.
Pewarna kuning Metanil
Zat pewarna kuning metanil adalah pewarna sintetis yang digunakan pada industri tekstil dan cat berbentuk serbuk atau padat yang berwarna kuning kecoklatan. Pewarna kuning metanil sangat berbahaya jika terhirup, mengenai kulit, mengenai mata dan tertelan. Dampak yang terjadi dapat berupa iritasi pada saluran pernafasan, iritasi pada kulit, iritasi pada mata, dan bahaya kanker pada kandung dan saluran kemih.
Apabila tertelan dapat menyebabkan mual, muntah, sakit perut, diare, panas, rasa tidak enak dan tekanan darah rendah. Bahaya lebih lanjutnya yakni menyebabkan kanker pada kandung dan saluran kemih. Penyalahgunaan pewarna kuning metanil untuk pewarna makanan telah ditemukan antara lain pada mie, kerupuk dan jajanan lain yang berwarna kuning mencolok dan berpandar.
Ciri-ciri makanan yang mengandung pewarna kuning metanil antara lain makanan berwarna kuning mencolok dan cenderung berpendar serta banyak memberikan titik-titik warna karena tidak homogen.
Formalin
Pengawet formalin adalah larutan yang tidak berwarna dan bau yang sangat menusuk. Di dalam formalin terkandung sekitar 37% formaldehid dalam air. Biasanya ditambah metanol hingga 15% sebagai pengawet. Formalin digunakan sebagai bahan perekat untuk kayu lapis dan desinfektan untuk peralatan rumah sakit serta untuk pengawet mayat.
Formalin sangat berbahaya jika terhirup, mengenai kulit, dan tertelan. Akibat yang ditimbulkan berupa luka bakar pada kulit, iritasi pada saluran pernafasan, reaksi alergi, dan bahaya kanker pada manusia. Bila tertelan formalin sebanyak 30 mililiter atau sekitar 2 sendok makan akan menyebabkan kematian.
Jika tertelan maka mulut, perut, tenggorokan akan terasa terbakar, sakit menelan, muntah, mual, dan diare. Tidak jarang juga menyebabkan pendarahan. Dapat mengkibatkan kerusakan hati, jantung, otak, limpa, sistem syaraf pusat dan ginjal.
Deteksi formalin kualitatif maupun kuantitatif secara akurat hanya dapat dilakukan di laboratorium dengan menggunakan pereaksi kimia.
Namun, ada beberapa ciri pangan berformalin yang dapat membantu membedakan dari makanan tanpa formalin:
1. Mie basah berformalin
Tidak rusak sampai dua hari pada suhu kamar (25 derajat celcius) dan bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es (10 derajat celcius) Tidak lengket dan mie lebih mengkilap dibandingkan mie yang lain.
2. Tahu berformalin
Tidak rusak sampai tiga hari pada suhu kamar (25 derajat celcius) dan bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es (10 derajat celcius). Tahu terlampau keras, kenyal namun tidak padat.
3. Ikan segar atau hasil laut berformalin
Tidak rusak sampai tiga hari pada suhu kamar (25 derajat celcius) Warna insang merah tua dan tidak cemerlang dan warna daging putih bersih.
Rhodamin B
Rhodamin B adalah pewarna sintetis yang digunakan pada industri tekstil dan kertas. Rhodamin B berbentuk serbuk kristal merah keunguan dan dalam larutan akan berwarna merah terang berpendar. Zat itu sangat berbahaya jika terhirup, mengenai kulit, mengenai mata dan tertelan. Dampak yang terjadi dapat berupa iritasi pada saluran pernafasan, iritasi pada kulit, iritasi pada mata, iritasi saluran pencernaan dan bahaya kanker hati.
Apabila tertelan dapat menimbulkan iritasi pada saluran pencernaan dan air seni akan berwarna merah atau merah muda. Penyebarannya dapat menyebabkan gangguan fungsi hati dan kanker hati. Penyalahgunaan rhodamin B untuk pewarna makanan telah ditemukan untuk beberapa jenis pangan, seperti kerupuk, terasi, dan jajanan yang berwarna merah terang. Ciri-ciri makanan yang mengandung pewarna rhodamin B antara lain makanan berwarna merah mencolok dan cenderung berpendar serta banyak memberikan titik-titik warna karena tidak homogen. Segera hindari makanan dengan ciri tersebut.
Pewarna kuning Metanil
Zat pewarna kuning metanil adalah pewarna sintetis yang digunakan pada industri tekstil dan cat berbentuk serbuk atau padat yang berwarna kuning kecoklatan. Pewarna kuning metanil sangat berbahaya jika terhirup, mengenai kulit, mengenai mata dan tertelan. Dampak yang terjadi dapat berupa iritasi pada saluran pernafasan, iritasi pada kulit, iritasi pada mata, dan bahaya kanker pada kandung dan saluran kemih.
Apabila tertelan dapat menyebabkan mual, muntah, sakit perut, diare, panas, rasa tidak enak dan tekanan darah rendah. Bahaya lebih lanjutnya yakni menyebabkan kanker pada kandung dan saluran kemih. Penyalahgunaan pewarna kuning metanil untuk pewarna makanan telah ditemukan antara lain pada mie, kerupuk dan jajanan lain yang berwarna kuning mencolok dan berpandar.
Ciri-ciri makanan yang mengandung pewarna kuning metanil antara lain makanan berwarna kuning mencolok dan cenderung berpendar serta banyak memberikan titik-titik warna karena tidak homogen.
Formalin
Pengawet formalin adalah larutan yang tidak berwarna dan bau yang sangat menusuk. Di dalam formalin terkandung sekitar 37% formaldehid dalam air. Biasanya ditambah metanol hingga 15% sebagai pengawet. Formalin digunakan sebagai bahan perekat untuk kayu lapis dan desinfektan untuk peralatan rumah sakit serta untuk pengawet mayat.
Formalin sangat berbahaya jika terhirup, mengenai kulit, dan tertelan. Akibat yang ditimbulkan berupa luka bakar pada kulit, iritasi pada saluran pernafasan, reaksi alergi, dan bahaya kanker pada manusia. Bila tertelan formalin sebanyak 30 mililiter atau sekitar 2 sendok makan akan menyebabkan kematian.
Jika tertelan maka mulut, perut, tenggorokan akan terasa terbakar, sakit menelan, muntah, mual, dan diare. Tidak jarang juga menyebabkan pendarahan. Dapat mengkibatkan kerusakan hati, jantung, otak, limpa, sistem syaraf pusat dan ginjal.
Deteksi formalin kualitatif maupun kuantitatif secara akurat hanya dapat dilakukan di laboratorium dengan menggunakan pereaksi kimia.
Namun, ada beberapa ciri pangan berformalin yang dapat membantu membedakan dari makanan tanpa formalin:
1. Mie basah berformalin
Tidak rusak sampai dua hari pada suhu kamar (25 derajat celcius) dan bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es (10 derajat celcius) Tidak lengket dan mie lebih mengkilap dibandingkan mie yang lain.
2. Tahu berformalin
Tidak rusak sampai tiga hari pada suhu kamar (25 derajat celcius) dan bertahan lebih dari 15 hari pada suhu lemari es (10 derajat celcius). Tahu terlampau keras, kenyal namun tidak padat.
3. Ikan segar atau hasil laut berformalin
Tidak rusak sampai tiga hari pada suhu kamar (25 derajat celcius) Warna insang merah tua dan tidak cemerlang dan warna daging putih bersih.
INFO IPTEKMerokok Tingkatkan Resiko
Osteoporosis
Selasa,14 Februari 2006 13:09
Hampir semua orang di muka bumi mempunyai
pendapat yang sama tentang kebiasaan merokok, yakni merugikan kesehatan! Namun,
lambat laun, pendapat tersebut makin terkikis dan seolah kehilangan
'greget'-nya, atas berbagai efek negatif yang dibeberkannya. Kebiasaan
menghisap rokok, seolah menjadi bagian dari hidup, seolah turut menjadi
'vitamin', disamping kebutuhan pokok akan makanan dan minuman. Walau
sesungguhnya 'vitamin' yang terkandung dalam sebatang rokok itu adalah racun
yang berbahaya bagi tubuh.Bila selama ini masyarakat mengetahui efek rokok
menyerang kesehatan organ pernapasan dan reproduksi, ternyata rokok juga bisa
mengantarkan Anda pada resiko osteoporosis alias penyakit keropos tulang.
Fachry Ambia Tandjung, Ketua Perhimpunan Osteoporosis Indonesia (Perosi) Jawa
Barat, mengatakan, perokok sangat rentan terkena osteoporosis, karena zat
nikotin di dalamnya mempercepat penyerapan tulang.Selain penyerapan tulang,
nikotin juga membuat kadar dan aktivitas hormon estrogen dalam tubuh berkurang
sehingga, susunan-susunan sel tulang tidak kuat dalam menghadapi proses
pelapukan."Rokok juga membuat penghisapnya bisa mengalami hipertensi,
penyakit jantung, dan tersumbatnya aliran darah ke seluruh tubuh. Kalau darah
sudah tersumbat, ya proses pembentukan tulang sulit terjadi. Jadi, langsung
tidak langsung, nikotin jelas menyebabkan osteoporosis," ujarnya.
Dia tidak tahu persis seberapa besar
kemungkinan perokok terkena penyakit tersebut dibanding yang tidak merokok,
karena belum pernah meneliti intensif. Namun, Fachry meyakini sepenuhnya bahwa
perokok memiliki risiko terkena lebih tinggi. Mungkin bisa dua kali lipat,
katanya.Dia lalu menyodorkan data Puslitbang Gizi Depkes. Dalam data tersebut
disebutkan bahwa 27,7% penduduk Sumatra Selatan terkena osteoporosis,
berikutnya Jawa Tengah (24,02%), Yogyakarta (23,5%), Sumatera Utara (22,82%),
Jawa Timur (21,42%), dan Kalimantan Timur (10,5%)."Selidik punya selidik,
daerah-daerah tersebut adalah daerah dengan kultur masyarakat merokok yang
kuat. Lihat saja di Yogyakarta dan Jawa Timur. Dari kota hingga pedesaan,
laki-lakinya hampir semuanya merokok," ujarnya.Atas dasar itu, dokter di
RS Advent Bandung tersebut menilai secara keseluruhan bahwa bangsa Indonesia
adalah bangsa yang rawan terkena osteoporosis, karena menurut pengamatannya,
lebih dari separuh penduduk menghisap rokok. Dia bahkan mengatakan, jumlah
penderita osteoporosis di Indonesia jauh lebih besar dari data terakhir Depkes,
yang mematok angka 19,7% dari seluruh penduduk dengan alasan perokok di negeri
ini urutan ke-2 dunia setelah China.Fachry menambahkan, saat masih berusia
muda, efek nikotin pada tulang memang tidak akan terasa karena proses pembentuk
tulang masih terus terjadi. Namun, saat melewati umur 35, efek rokok pada
tulang akan mulai terasa, karena proses pembentukan pada umur tersebut sudah
berhenti. Jadi, apabila tulang Anda lebih mudah ngilu, letih, dan sakit
dibanding periode sebelumnya, bisa jadi tubuh anda tengah dimasuki gejala awal
penyakit yang telah menimpa lebih 200 juta penduduk dunia tersebut.
Selain itu, perokok dalam jumlah kecil
memang akan lebih kecil terkena dan yang menghisap banyak akan lebih mudah
disergap penyakit silent disease itu. Namun, jangan pernah punya pikiran
osteoporosis tidak akan menimpa seseorang yang merokok sebatang
sehari."Itu asumsi yang salah. Sama salahnya dengan asumsi merokok tidak
apa-apa asal diimbangi olahraga yang cukup. Mau satu gram sekalipun, nikotin
tetaplah nikotin. Membahayakan kesehatan seseorang," ujarnya.Menurut dia,
asumsi yang salah di masyarakat juga ada pada mitos suplemen asupan kalsium
tinggi yang diklaim bisa mengatasi osteoporosis. Imbas gaya hidup serba instan
dan terbujuk bahasa iklan, paparnya, membuat masyarakat kini beranggapan osteoporosis
pada perokok bisa teratasi dengan meminum rutin tablet efferfescent atau susu
yang kaya kalsium.Padahal, suplemen tersebut tak ubahnya dengan aksesoris mobil
yang tanpanya mobil masih tetap bisa berjalan. Dia menegaskan suplemen hanyalah
obat tambahan yang komplementatif dan tidak bisa dijadikan solusi efektif
mengatasi ancaman penyakit keropos tulang tersebut. Lantas, bagaimana mengatasi
osteoporosis bagi perokok? Fachry menjawab singkat: Berhenti total! Tidak
merokok sama sekali, menurut dia adalah asumsi paling benar dalam melawan
penyakit tersebut. Berhenti merokok, selain membuat estrogen dalam tubuh
seseorang tetap beraktivitas juga mengeliminasi risiko kehilangan sel pembentuk
tulang selama hidup yang mencakup 20%-30% pada pria dan 40%-50% pada wanita.Sebagai
orang yang pernah kecanduan merokok, dia sadar berhenti merokok tidaklah
semudah membalikkan telapak tangan. Namun, dia menggarisbawahi tentang dua hal
penting yang harus diingat perokok yang ingin berhenti, yaitu terus mengingat
efek negatif rokok serta memperteguh niat hidup sehat sebagaimana dianjurkan
agama.
Selain berhenti merokok, dokter Rumah Sakit
Hasan Sadikin Bandung, Dicky Mulyadi, menyarankan agar masyarakat rajin
bergerak, mengonsumi makanan bergizi dalam takaran seimbang, rutin berolahraga,
serta membiasakan terkena sinar matahari pagi dan sore.Khusus olahraga, bagi
yang masih mampu, sangat dianjurkan melakukan olahraga jenis contact sports
seperti sepakbola, basket, voli, dan sebagainya. Bila fisik dirasa tidak mampu
lagi, maka lakukan olahraga berenang, jalan pagi, dan senam ringan. Sementara
untuk konsumsi makanan bergizi, dianjurkan memakan kalsium yang terkandung
dalam produk susu, buah-buahan, sayuran, telur, belut, dan ikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar